Sunday, November 16, 2008
Hidup mati hanya di medan perang...
Kau mawar haruman tajam...
Terdampar jauh di hutan dalam...
Ingin aku renangi hatimu duri...
Kedalam alam malam gulita...
Musik itu satu jeritan...
Punca hati sebak yang menangis...
Ngauman harimau yang terikat...
Yang selalu dicekik oleh manusia itu sendiri...
Hati hidup di hujung perampasan...
Bersempadankan sungai yang berlumpur...
Bagaimana lekas aku kesempadan itu...
Yang dipenui tembak berlengkap senjata...
Hati ini senangtiasa berlari anak...
Dibawah siling hitam yang berbayang...
Itu semua suatu kepastian nyata...
Yang dijanjikan bertemu semuanya di gurun pasir kelak...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment